Tentang
pergaulan dan persahabatan
Menurut
Theo Huijbers, dalam batin manusia merasa adanya kebutuhan untuk mencari
hubungan pribadi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga ia merasa kurang
lengkap kalau ia tinggal sendirian saja. Setiap manusia adalah individu yang
mana ia merasa sepi, sekaligus menjadi sadar untuk mengatasi kesepian itu.
Dalam
suasana saling berbaur, orang dapat saling mengenal, pertama dimulai dari
hal-hal yang sederhana tapi selanjutnya dalam waktu tertentu dapat semakin luas
dan mendalam. Dari pengenalan yang semakin baik ini maka terjadilah kesamaan
dan kecocokan-kecocokan antara satu dengan yang lain, yang akhirnya membuahkan
rasa kedekatan dan dorongan untuk rela menjadi bagian dari yang lain. Dari yang
tadinya tidak ada hubungan langsung satu sama lain, pelan – pelan menjadi
saling kenal, saling bergaul dan berkelompok. Solidaritas dapat lahir dari
pergaulan ini.
Kita
mungkin sering mendengar, membaca, atau bahkan mengalaminya sendiri tentang
persahabatan yang mendalam antara dua orang atau lebih. Perasaan menyatu atau
senasib sepenanggungan menyatu dengan sahabat karib, hubungan yang begitu akrab
dan mengental tidak jarang justru melebihi kedekatan antara hubungan saudara sendiri.
Tidak jarang seorang sahabat rela mengorbankan apa saja bahkan dirinya sendiri
demi sahabatnya. Persahabatan memang memiliki tempat tersendiri dalam kehidupan
manusia.
Itulah
salah satu hikmah di ciptakannya manusia
dari berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa. Sebagaimana firman Alloh SWT
dalam surah Al-Hujurot ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
13.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Menciptakan hubungan pergaulan dan persahabatan
Agar tercipta hubungan pergaulan dan
persahabatan yang baik dan harmonis maka di perlukan beberapa sikap yang
penting sebagai prasyarat, yaitu: saling menghormati dan menghargai,
keterbukaan dan kejujuran, dan koreksi diri sesering mungkin.
1. Saling menghormati dan menghargai
Dua sikap ini
merupakan aspek dari pergaulan dan persahabatan yang memiliki relevansi
yang sangat mendasar. Mungkin sesorang tidak akan dapat bergaul dengan baik
jika tidak bias menghargai dan menghormati yang lainnya. Maka bisa dikatakan
kalau sikap menghormati dan menghargai itu merupakan dasar dan syarat minimal untuk
bias terciptanya pergaulan dan persahabatan yang baik di antara masyarakat, baik
dalam lingkungan yang kecil seperti dalam keluarga maupun dalam lingkungan yang
lebih besar seperti antar komunitas dengan latar belakang yang beranega ragam.
2. Keterbukaan dan kejujuran
Keterbukaan
memiliki dua dimensi yakni terbuka kepada yang lain dan terbuka bagi yang lain.
Terbuka kepada yang lain lebih bersikap aktif. Maksudnya, kita aktif ada untuk
orang lain, baik sebagai saudara, sahabat maupun teman. Sedangkan terbuka bagi
orang lain adalah kesediaan kita untuk membiarkan orang lain hadir dalam
kehidupan kita. Kita membiarkan diri untuk jadi pendengar dan bagian dari
pengalaman orang lain.
Suatu keterbukaan yang positif dalam pergaulan dan persahabatan pada dasarnya di bangun di atas sikap yang jujur. Kejujuran dalam pergaulan dengan orang lain di tandai dengan tidak mengeksploitasi orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Suatu persahabatan yang sehat harus di bangun di atas sikap yang jujur kepada orang lain. Kita tidak pernah boleh menyampaikan informasi yang palsu dan menyesatkan. Kejujuran merupakan keutamaan etis yang diperlukan dalam suatu pergaulan dan persahabatan
3. Koreksi diri dalam pergaulan dan persahabatan
Dalam lingkungan pergaulan dan persahabatan bisa jadi seseorang merasa kurang mendapatkan simpati yang sewajarnya dari teman-temannya. Maka dalam hal ini diperlukan adanya introspeksi diri dengan maksud untuk menggali akar masalah dari semua itu. Barang kali ada sikap yang kurang baik yang perlu di perbaiki atau hal-hal negatif lain yang perlu diadakan perubahan pada diri kita. Yang terpenting dalam hal meraih simpati tentunya dengan cara yang wajar saja tanpa perlu berlebihan atau bahkan merugikan diri kita sendiri.
Sumber:
-Kartono, K. Psikologi Sosial Perusahaan Dan Industri, (Yogyakarta: Liberty, 1981)
-Desler, Personnel Management, 90
-Bernadette, N. S. Peranan Psikologi Sosial Dalam Pembangunan: Jurnal Psikologi Dan Masyarakat. (Jakarta:PT. Gramedia, 1993). 153
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^